Anies Diprediksi Gagal Nyapres, Pengamat: NasDem Harus Berani ‘Serang’ Jokowi

Anies Diprediksi Gagal Nyapres, Pengamat: NasDem Harus Berani ‘Serang’ Jokowi

Jakarta, liputan24.id — Analis Politik Adi Prayitno menyarankan Partai Koalisi pendukung Anies Baswedan, utamanya NasDem lebih konfrontatif mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi.

Dirilis fajar.co.id, bahwa Tanpa itu, elektabilitas Anies hanya akan jalan di tempat bahkan mundur.

“Kalau Koalisi Anies ini tidak berani nyerang Jokowi, blak-blakan secara terbuka, konfrontatif, bahasanya bang Zulfan antitesa, ya nggak mungkin sampai garis finish,” kata Adi, dikutip dari Instagram @totalpolitikcom, Sabtu (8/4/2023).

Pria yang karib disapa AdiPray ini elektabilitas Anies cenderung stagnan karena partai pengusung Anies belum kompak.

Partai yang pertama kali mengusung Anies, Nasdem, hingga kini kadernya masih berada dalam kabinet Jokowi.

Dua partai lainnya, Demokrat dan PKS, meski getol menyerang pemerintah dan Jokowi, tapi belum cukup. Sebabnya, Nasdem menahan-nahan mereka.

“Nah, Nasdem ngerem, Demokrat dan PKS ngegas terus, nyerang Jokowi terus. Tapi Nasdem nahan-nahan terus. Mereka bilang Jokowi bahagia, Nasdem juga bahagia. Yah gimana mau mengkonsolidasi dukungan-dukungan kelompok pembawa anti pemerintah itu?” ujarnya.

Karenanya, ia menyarankan, agar tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan itu benar-benar kompak sebagai antitesa Jokowi. Mesti total dan tidak setengah-setengah.

“Jadi kalau mau sampai garis finish, tujuannya memang adalah yah harus head to head. Harus total football, seperti yang dilakukan Barcelona ke gawang Real Madrid. Itu saja. Itu satu-satunya yang bisa menggaransi bahwa Anies bisa garis finish. Kalau nyerang, ya kalau gak nyerang wallahu alam,” bebernya.

Singkatnya, AdiPray menyebut apa yang didambakan Anies dan pendukungnya tak akan tercapai jika manuvernya tidak total. Benar-benar harus menyerang pemerintah dan Jokowi.

“Jadi sintesis saya sederhana, kalau Anies mau sampai garis finish memang harus nyerang pemerintah. Harus serang Jokowi. Tanpa itu gak akan garis finish. Jalan di tempat, bahkan mundur ke belakang dengan sendirinya. Tanpa ada yang narik ke belakang,” pungkasnya. *
 

Berita Lainnya

Index